Pongkinaingolngolan Sinambela

Pongkinaingolngolan Sinambela merupakan salah satu tokoh yang diulas dalam sebuah buku "Pongkinangolngolan Sinambela gelar Tuanku Rao, terror agama Islam mazhab Hambali di Tanah Batak, 1816-1833", terbitan Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), Yogyakarta, tahun 2007. [1]

Rujukan dari Buku Almanak Sumatera

sunting

Dalam buku Almanak Sumatera karangan Panitia Almanak Nasional Sumatera 1969, nama Pongkinangolngolan disebutkan sebagai Si pongkinangolngolan, kemenakan dari Si Singamangaradja. Si Pongkinangolngolan disebut sebagai seseorang, yang bersama dengan Tuanku Rao, membawa Perang Bondjol di Tapanuli (1825-1829).[2]

Penyelidikan Poortman

sunting

Di Singkil, Kontrolir Cornelis Poortman melakukan penelitian kepada sebuah komunitas kecil orang-orang Muslim yang bernama-marga Sinambela. Mereka mengaku bahwa mereka adalah keturunan dari Sisingamangaraja VIII. Di dalam family papers (catatan-catatan keluarga) yang ditulis dalam tulisan Arab, tertulis bahwa Tuanku Rao, pada tahun 1812 Masehi, dalam perjalanan naik haji ke Mekah, singgah di Singkil, dan di situ ia berziarah ke makam ayahnya, Prince Muhammad Zainal Amirudin Sinambela, seorang putra dari Sisingamangaraja VIII yang "exiled" dari Bakkara, Toba, dan dimakamkan di SIngkil.[1]

Daftar Pustaka

sunting
  1. ^ a b Parlindungan, Ir. Mangaradja Onggang (2007). Pongkinangolngolan Sinambela gelar Tuanku Rao terror agama Islam mazhab Hambali di Tanah Batak, 1816-1833. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS). hlm. 58–59. ISBN 9789799785336. 
  2. ^ Sumatera, Komando Antar Daerah (1969). Almanak Sumatera. Medan: Panitia Almanak Nasional Sumatera 1969. hlm. 269.