Pemelajaran pengukuhan

Pemelajaran pengukuhan (PP), pemelajaran penguatan atau Reinforcement learning (RL) adalah suatu bidang antar disiplin ilmu dalam pemelajaran mesin dan kendali optimal yang berkaitan dengan bagaimana suatu agen cerdas dapat mengambil tindakan di lingkungan yang dinamis dalam rangka untuk memaksimalkan imbalan bertumpuk-tumpuk. Pemelajaran pengukuhan adalah satu dari tiga paradigma utama dalam pemelajaran mesin, di samping pemelajaran terawasi dan pemelajaran tak terawasi.

Pemelajaran pengukuhan berbeda dengan pemelajaran terawasi dari dua sisi, yaitu tak membutuhkan penyajian pasangan masukan-keluaran yang telah dilabeli dan tidak memerlukan pembetulan secara terang-terangan untuk tindakan yang kurang optimal. Fokus RL adalah untuk menemukan keseimbangan antara penjelajahan (wilayah yang belum dipetakan) dan pemanfaatan (pengetahuan saat ini).[1]

Lingkungan PP biasanya dinyatakan dalam bentuk proses keputusan Markov (PKM) karena banyaknya algoritma PP yang dalam hal ini menggunakan teknik pemrograman dinamis.[2] Namun, terdapat perbedaan utama antara PP dengan pemrograman dinamis, yaitu PP tak membutuhkan pengetahuan pasti model matematis dari PKM, melainkan PP ini menujukan PKM yang besar dan rumit yang untuk mendapatkan model yang pasti menjadi sulit atau tidak mungkin dilakukan.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Kaelbling, Leslie P.; Littman, Michael L.; Moore, Andrew W. (1996). "Reinforcement Learning: A Survey". Journal of Artificial Intelligence Research. 4: 237–285. arXiv:cs/9605103 . doi:10.1613/jair.301. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-11-20. 
  2. ^ van Otterlo, M.; Wiering, M. (2012). "Reinforcement Learning and Markov Decision Processes". Reinforcement Learning. Adaptation, Learning, and Optimization. 12. hlm. 3–42. doi:10.1007/978-3-642-27645-3_1. ISBN 978-3-642-27644-6. 
  3. ^ Li, Shengbo (2023). Reinforcement Learning for Sequential Decision and Optimal Control (edisi ke-First). Springer Verlag, Singapore. hlm. 1–460. doi:10.1007/978-981-19-7784-8. ISBN 978-9-811-97783-1. 

Sumber

sunting

Bacaan lanjutan

sunting

Pranala luar

sunting