Nama-nama India didasarkan pada berbagai sistem dan konvensi penamaan, yang bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Dalam budaya India, nama memiliki makna yang mendalam dan memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang.[1] Pentingnya nama berakar kuat pada warisan budaya yang beragam dan kuno di negara tersebut. Nama juga dipengaruhi oleh agama dan kasta serta dapat berasal dari epos. Dalam budaya Hindu, nama sering dipilih berdasarkan prinsip astrologi dan numerologi.

Karena pengaruh budaya India yang bersejarah, beberapa nama di seluruh Asia Selatan dan Asia Tenggara dipengaruhi oleh atau diadaptasi dari nama atau kata-kata India.

Nama berdasarkan budaya

sunting

Nama-nama Tamil biasanya mengikuti pola ini: Inisial (Nama Desa) – Inisial (Nama Ayah) – Nama Depan – Nama Belakang (Contoh: M.G. Ramachandran, dimana M adalah singkatan dari Marudhur (Sebuah desa di Tamil Nadu), dan G adalah singkatan dari Gopalan, nama ayah.Contoh lain adalah R. Karthik, di mana R adalah singkatan dari Ravichandran, nama ayahnya).Ada penggunaan patronimik yang luas (penggunaan nama depan ayah sebagai nama belakang). Ini berarti bahwa nama depan dari satu generasi menjadi nama belakang generasi berikutnya. Dalam banyak kasus, nama depan ayah muncul sebagai inisial, dan ketika ditulis secara lengkap (misalnya di paspor),[2] inisial tersebut diperluas sebagai nama belakang.

Sebagai contoh, nama seperti "R. Kumaresh" akan ditulis lengkap sebagai "Kumaresh Ramaiah", yang berarti "Kumaresh anak dari Ramaiah". Jika Kumaresh kemudian memiliki anak bernama Vijay, maka nama anaknya akan menjadi "K. Vijay" atau "Vijay Kumaresh", seperti dalam sistem penamaan di dunia Barat.

Luar India

sunting

Indonesia

sunting

Nama-nama India memiliki pengaruh yang signifikan di Indonesia karena hubungan historis, budaya, dan keagamaan. Pengaruh budaya India di Indonesia terutama terlihat melalui pengaruh Hindu-Buddha, nama-nama yang berasal dari bahasa Sanskerta, dan keberadaan diaspora India.

Sebelum penyebaran Islam, Indonesia memiliki kerajaan Hindu dan Buddha seperti Sriwijaya (Sumatra), Majapahit (Jawa), dan Kutai (Kalimantan) yang sangat dipengaruhi oleh budaya India. Akibatnya, banyak nama di Indonesia, terutama di Bali dan Jawa, memiliki asal-usul Sanskerta.

Contoh:

  • Nama kerajaan yang berasal dari Sanskerta: Airlangga, Kartanegara, Kertarajasa
  • Nama umum: Wira (pahlawan), Dewi (dewi), Surya (matahari), Dharma (kebenaran)
  • Pengaruh epos Hindu: Rama, Sinta (Sita), Arjuna, Krishna

Banyak nama di Indonesia, terutama di Jawa, Bali, dan Sumatra, masih mengandung unsur Sanskerta, bahkan di kalangan masyarakat mayoritas Muslim.

Contoh:

  • Nama laki-laki: Candra (bulan), Bayu (angin), Jaya (kemenangan), Wisnu (Vishnu)
  • Nama perempuan: Saraswati, Indira, Laksmi, Ratna

Indonesia memiliki komunitas India yang cukup besar, terutama di Medan, Jakarta, Surabaya, dan Bali. Banyak orang India-Indonesia yang tetap mempertahankan nama-nama tradisional Tamil, Punjabi, atau Gujarati mereka.

Contoh:

  • Nama Tamil: Murugan, Rajendran, Meenakshi
  • Nama Punjabi: Singh, Kaur
  • Nama Gujarati: Patel, Shah

Nama-nama India di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam sejarah dan pertukaran budaya, terutama melalui pengaruh Sanskerta dan Hindu-Buddha. Meskipun mayoritas penduduk Indonesia kini beragama Islam, warisan nama-nama India tetap bertahan, terutama di Bali, Jawa, dan komunitas diaspora India.

Referensi

sunting
  1. ^ Bhupatiraju, Sandeep; Chen, Daniel L.; Joshi, Shareen; Neis, Peter (2024-10-21). "Caste Aside? Names, Networks and Justice in the Courts of Bihar, India". European Journal of Empirical Legal Studies (dalam bahasa Inggris). 1 (2): 151–178. doi:10.62355/ejels.23821. ISSN 2004-8556. 
  2. ^ Hariharan, S. A. (4 April 2010). "First name, middle name, surname... real name?". The Hindu.