Ekspresionisme
(Dialihkan dari Expressionism)
Ekspresionisme, juga disebut Ekspresionisme figuratif, adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.




Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.
Perupa ekspresionis
suntingPerupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionistik adalah:
- Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
- Belarus: Marc Chagall
- Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke
- Filipina: Ang Kiukok
- Indonesia: Affandi, Hendra Gunawan (pelukis), Kartika Affandi, Popo Iskandar
- Inggris: Lucian Freud
- Jerman: Ernst Barlach, Max Beckmann, Heinrich Campendonk, Otto Dix, Käthe Kollwitz, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein
- Belanda: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik Werkman
- Norwegia: Edvard Munch
- Prancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
- Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
- Swiss: Carl Eugen Keel, Amedeo Modigliani
Pranala luar
sunting- The turbulent history of die Brücke by signandsight
- Gallery
- Museumsportal Schleswig-Holstein[pranala nonaktif permanen]