Pengisi suara

orang yang memberikan suara untuk karakter dalam film, animasi, video game, atau di media lain

Pengisi suara (voice actor) adalah orang yang memberikan suaranya (mengisi suaranya) untuk karakter kartun, untuk radio, televisi, drama suara, permainan, pertunjukan boneka, dan acara-acara. Voice Actor juga disebut sebagai voice over talent.[1] Aktor suara kini tidak hanya mengisi radio, televisi, drama radio, tetapi kini voice actor juga mengisi beberapa project lain seperti company profile, iklan, iklan digital, dan banyak lainnya.

Aktor sedang menyulihkan suara di sebuah acara televisi di Tiongkok sementara pengunjung melihatnya.

Perkembangan industri pengisi suara yang begitu pesat membuat pekerjaan sebagai pengisi suara begitu diminati oleh banyak orang. Tercatat, banyak sekali orang di Indonesia yang mendaftar menjadi Pengisi suara di agen pengisi suara digital, seperti Inavoice,[2] dan voices.com.[3] Karena minat yang besar, dan belum adanya standar industri pengisi suara di Indonesia, maka terjadi dilema yang sangat besar bagi pelaku industri pengisi suara itu sendiri.[4]

Suara karakter

sunting

Suara untuk karakter animasi telah disediakan oleh aktor suara. Untuk produksi waktu nyata, akting suara sering kali melibatkan pembacaan bagian-bagian program komputer, operator radio, atau karakter lain yang tidak pernah benar-benar muncul di layar. Dengan audio drama, ada lebih banyak kebebasan karena tidak perlu mencocokkan dubbing dengan aktor asli atau karakter animasi. Produser dan agensi sering mencari berbagai gaya suara, seperti suara-suara yang terkenal untuk produksi yang lebih dramatis atau suara-suara lucu yang terdengar muda untuk pasar yang lebih trendi. Beberapa suara terdengar seperti orang biasa, alami, dan sehari-hari; semua suara ini memiliki tempatnya di dunia sulih suara, asalkan digunakan dengan benar dan dalam konteks yang tepat.[5]

Suara hasil AI dan modifikasi AI

sunting

Perangkat lunak untuk memodifikasi dan membuat suara manusia telah menjadi populer di abad ke-21. Startup AI Dessa membuat sebuah suara Joe Rogan hasil-komputer menggunakan ribuan jam audio podcastnya,[6] sementara Ubisoft menggunakan ucapan sintetis untuk memberikan ribuan karakter suara yang berbeda dalam permainan video Watch Dogs: Legion, dan Google diumumkan pada 2020 solusi mereka untuk membuat ucapan seperti manusia dari teks.[7]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Perkembangan Voice Over Indonesia : Dari Ferry Fadly Sampai Bimoky | inavoice.com". inavoice.com. Diakses tanggal 2020-11-20. 
  2. ^ InaVoice.com. "Inavoice.com The Biggest Audio Marketplace and Voice Over Agency in Indonesia". inavoice.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-23. 
  3. ^ "#1 Voice Over Marketplace to Hire Voice Actors". Voices (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-23. 
  4. ^ "Dilema Industri Voice Over | inavoice.com". inavoice.com. Diakses tanggal 2020-11-23. 
  5. ^ How to be a voiceover in todays world "How to become a Voiceover Artist – the Voice Finder". Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2017. Diakses tanggal 9 July 2017. 
  6. ^ Archived at Ghostarchive and the Wayback Machine: RealTalk: We Recreated Joe Rogan's Voice Using Artificial Intelligence (dalam bahasa Inggris), diakses tanggal 21 February 2020 
  7. ^ "Tacotron 2: Generating Human-like Speech from Text". Google AI Blog (dalam bahasa Inggris). 19 December 2017. Diakses tanggal 21 February 2020. 

Pranala luar

sunting