Orang kasim atau sida atau sida-sida adalah laki-laki yang telah dikebiri. Mereka telah kehilangan kesuburannya karena buah zakarnya telah dibuang (dengan sengaja atau karena kecelakaan) atau karena sebab-sebab lain, tidak berfungsi. Catatan-catatan paling awal tentang pengebirian dengan sengaja untuk menghasilkan orang kasim berasal dari kota Lagash di Sumeria pada abad ke-21 SM. Sejak itu, selama beribu-ribu tahun orang kasim melakukan berbagai fungsi di berbagai kebudayaan seperti pelayan istana atau pelayan rumah tangga yang sejenis, penyanyi laki-laki dengan suara tinggi, petugas-petugas keagamaan khusus, pejabat pemerintah, komandan militer, dan pengawal kaum perempuan ataupun pelayan di harem.

Infobox orangOrang kasim

Edit nilai pada Wikidata

Kepala orang kasim terdapat di Kekaisaran Bizantium, dan mereka menjabat sebagai salah satu pejabat utama di Konstantinopel di bawah kaisar.[1]

Sejarah

sunting

Dalam bahasa Inggris, orang kasim disebut eunuch, dari kata dalam bahasa Yunani: εθνε, eune ("tempat tidur") dan εκηειν, ekhein ("menjaga"). Jadi kata ini berarti "penjaga tempat tidur". Para hamba atau budak biasanya dikebiri untuk menjadikan mereka pelayan yang aman di istana kerajaan, di mana akses fisik kepada penguasa dapat membuat mereka sangat berpengaruh. Meskipun demikian, pekerjaan domestik yang mereka lakukan tampaknya rendah, seperti membereskan tempat tidur, memandikan raja, memotong rambutnya, membuang kotorannya atau bahkan meneruskan pesan-pesan untuk raja. Singkatnya, mereka berfungsi sebagai "telinga raja", dan karenanya dapat memberikan kekuasaan kepada hamba yang rendah namun dipercaya. Mereka umumnya berasal dari keluarga yang rendah dan memulai jabatannya sebagai hamba yang mengawal pintu masuk ke ruang belajar seorang pejabat. Dari situ banyak yang kemudian berhasil menduduki jabatan-jabatan penting.

Orang kasim biasanya dianggap tidak mempunyai loyalitas kepada militer, kaum bangsawan, ataupun keluarganya sendiri (karena mereka tidak mempunyai keturunan ataupun keluarga ipar), dan karena itu biasanya dianggap lebih dapat dipercaya dan tidak mempunyai kepentingan untuk membangun 'dinasti'-nya sendiri. Karena kondisi mereka biasanya membuat status mereka rendah, mereka pun dapat dengan mudah digantikan atau dibunuh tanpa menimbulkan kehebohan. Dalam kebudayaan yang mempraktikkan harem dan orang kasim, mereka kadang-kadang digunakan sebagai pelayan harem (bandingkan dengan kaum perempuan sebagai pengawal odalisque atau seraglio).

Orang kasim pertama disebutkan di Kekaisaran Asyur (l.k. 850 hingga 622 SM). Mereka pun biasa tampil di istana kaisar-kaisar Akhemenid dari Persia atau firaun dari Mesir (hingga dinasti Lagid yang dikenal sebagai Ptolemeus, yang berakhir dengan Cleopatra).

Di Tiongkok kuno, pengebirian adalah salah satu bentuk hukuman tradisional (hingga Dinasti Sui) dan sarana untuk mendapatkan pekerjaan di kalangan istana Kaisar. Pada akhir Dinasti Ming ada 70.000 orang kasim (宦官 huàn'guān, atau 太監 tàijiān) di Istana kaisar. Jabatan seperti itu demikian berharga—orang-orang kasim tertentu berhasil mendapatkan kekuasaan yang demikian besar sehingga melampaui kekuasaan perdana menteri sehingga pengebirian diri sendiri harus dilarang. Jumlah orang kasim yang menjadi pegawai Istana Kaisar akhirnya menurun hingga 470 orang pada 1912, ketika mereka tidak lagi dipekerjakan. Orang-orang kasim diberikan jabatan-jabatan pegawai negeri yang demikian tinggi dengan alasan bahwa karena mereka tidak dapat mempunyai anak, mereka tidak akan tergoda untuk merebut kekuasaan dan memulai sebuah dinasti. Pada saat yang sama, sebuah sistem serupa juga ada di Vietnam.

Ketegangan antara orang-orang kasim yang korup yang melayani Istana Kaisar dengan pejabat-pejabat Kong Hu Cu yang bersih dan melawan tirani mereka adalah sebuah tema yang umum dalam sejarah Tiongkok. Dalam bukunya History of Government, S.E. Finer menunjukkan bahwa realitasnya tidak selalu demikian jelas. Ada contoh-contoh tentang orang-orang kasim yang sangat cakap, yang merupakan penasihat-penasihat berharga bagi kaisar mereka, sementara perlawanan pejabat-pejabat "yang bersih" sering kali sesungguhnya adalah kelambanan di pihak kelas yang beruntung yang dengan membabi buta menolak perubahan apapun, entah baik atau buruk bagi kerajaan.

Orang kasim juga dikenal di India dan di seluruh dunia Timur. Di India kaum Hijra adalah orang-orang kasim yang kehilangan baik penis maupun buah pelirnya. Mereka biasanya mengenakan sari, atau pakaian tradisional India yang biasa dikenakan oleh kaum perempuan, dan riasan wajah yang tebal. Mereka dianggap membawa peruntungan baik dan karena itu diundang untuk memberkati pengantin pada hari pernikahan mereka.

Praktik ini juga dipraktikkan luas di Eropa di antara orang Yunani dan Romawi, meskipun jarang ditemukan sebagai fungsionaris istana seperti di Asia. Misalnya, pada periode yang belakangan di roma, kaisar-kaisar seperti Konstantin dikelilingi oleh orang-orang kasim dalam kegiatan-kegiatan seperti mandi, bercukur, berpakaian, dan berbagai acara birokratis lainnya, sehingga praktis mereka berfungsi sebagai perisai yang melindungi kaisar dari para administraturnya. Orang-orang kasim dipercayai sebagai orang yang setia dan tidak penting.

Namun di istana kekaisaran Bizantium, ada begitu banyak orang kasim yang dipekerjakan dalam kedudukan domestik dan administratif, sehingga mereka ditata sebagai sebuah hierarkhi yang terpisah, mengikuti sebuah karier mereka sendiri yang paralel.

Konon baru setelah orang-orang Arab Muslim menaklukkan bagian-bagian dari Kekaisaran Romawi, mereka mulai mengambil orang kasim dari kalangan orang-orang Roma (gipsi), dan karena tidak tahu apa yang harus mereka lakukan dengan orang-orang ini, maka mereka pun dijadikan pengawal-pengawal harem.

Untuk orang kasim di harem Sultan Ottoman Raya dan pelayanan istana yang lebih luas, lihat Seraglio (Topkapi).

Pengebirian karena alasan agama

sunting

Kaum Galli, para pengikut Dewi Cybele, mempraktikkan ritual pengebirian diri sendiri, sanguinaria. Bahkan pada masa Kristen praktik ini tetap berlanjut; namun Gereja tidak mengikuti teladan dari teolog awal, Origenes, yang mengebiri dirinya sendiri berdasarkan pemahamannya tentang Injil Matius 19:12.

Sekte Skoptzi (скопцы) dari Rusia pada abad ke-18 adalah sebuah contoh tentang penyembahan pengebirian. Anggota-anggotanya menganggap pengebirian sebagai cara untuk menolak dosa-dosa jasmani. Beberapa anggota dari sekte Pintu Gerbang Sorga juga dikebiri, dan tampaknya hal ini dilakukan dengan suka rela dan dengan alasan-alasan yang sama. Orang-orang Hijra dari India masih mempraktikkan ritual pengebirian dengan membuang penis dan buah pelirnya. Mereka sering kali disebut juga orang kasim.

Penyanyi castrato

sunting

Orang-orang kasim yang dikebiri sebelum masa puber juga dihargai dan dilatih di sejumlah budaya karena suara mereka yang luar biasa, karena mempertahankan suara mereka seperti kanak-kanak dan fleksibilitas luar biasa serta nada trebel (tinggi). Malangnya, pilihan itu harus dibuat pada usia ketika anak itu belum mampu secara sadar memilih apakah mereka rela mengorbankan potensi seksualnya, dan tidak ada jaminan bahwa suaranya akan tetap sempurna secara musik setelah operasi itu. Orang-orang kasim ini dikenal sebagai castrato

Karena perempuan kadang-kadang dilarang bernyanyi di Gereja, tempat mereka diambil oleh para castrato. Praktik ini, yang dikenal sebagai castratisms (pengebirian), tetap populer hingga abad ke-18 dan dikenal hingga abad ke-19. Penyanyi castrato Italia terakhir yang terkenal, Giovanni Velluti, baru meninggal pada awal abad ke-19. Satu-satunya rekaman yang tertinggal tentang seorang penyanyi castrato mendokumentasikan suara Alessandro Moreschi, salah seorang kasim terakhir di paduan suara Kapel Sistine. Malangnya, rekaman pada awal abad ke-20 berkualitas buruk dan Moreschi, yang tidak pernah berlatih untuk bernyanyi di panggung, tidak dianggap sebagai penyanyi yang hebat.

Orang kasim pada masa modern

sunting

Ada berjuta-juta orang kasim di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk India dan Bangladesh, terutama di China.

Kata kiasan

sunting

Seringkali kata 'orang kasim' dianggap sama dengan 'banci' karena alat kelaminnya dibuang, dan karena itu mereka menderita impotensi fisik atau psikosomatis. Kata ini juga digunakan untuk kaum homoseksual dengan alasan bahwa meskipun mereka mampu melakukan hubungan seksual, orientasi seksual mereka membuat secara biologis mereka tidak berdaya.

Gangguan bukan secara suka rela

sunting

Dismorfofobia yang dicirikan oleh keinginan menjadi seorang kasim disebut sindrom skoptik, seturut dengan sekte Skoptzi. Namun dalam terbitan DSM terbaru, istilah itu tidak disebut-sebut, dan praktis tidak dikenal dalam literatur psikologi. Juga penting dicatat bahwa istilah ini, bersama-sama dengan GID, dapat pula digunakan untuk merujuk kepada "pandangan/praktik arus utama yang minoritas" tanpa secara negatif menyiratkan disfungsi atau 'kekeliruan'. Istilah ini pun tidak diberlakukan kepada semua orang yang ingin menjalani kebiri, karena berbagai macam alasan untuk pengebirian suka rela.

Hal ini khususnya mengingat bahwa dalam sejarah, bahkan sampai masa modern, pengebirian dianggap mempunyai manfaat terapi; menurut victor T. Cheney, dalam bukunya Castration: Advantages and Disadvantages (Authorhouse, Des. 2003), pengebirian telah dicatat berhasil secara efektif mengurangi gejala-gejala dalam diri orang-orang yang mengalami skizofrenia, psikosis, perilaku kekerasan, parafilia, maniak, libido yang terlalu aktif, kebotakan, apnea waktu tidur, serta gangguan-gangguan prostat dan pencegahan berbagai penyakit menular seksual, dengan cara menghilangkan atau mengurangi aktivitas seksual. Banyak laki-laki yang memilih menjadi orang kasim karena sebagian dari alasan-alasan ini. Keinginan ini masih muncul di kalangan orang modern, seperti yang dapat dilihat dari besarnya anggota message boards di dunia maya dalam kaitan dengan topik ini.

Alternatifnya, sebagian orang merasakan kegairahan seksual ketika membayangkan dirinya dikebiri atau alat kelaminnya dimutilasi, biasanya oleh orang lain (lihat masokisme dan parafilia). Telah sering diberitakan di media tentang kejadian-kejadian pengebirian diri sendiri dan jaringan bawah tanah yang terdirid ari orang-orang yang tidak memiliki izin medis untuk melakukan pengebirian. Kebanyakan urolog mempunyai pengalaman dengan pasien yang telah mencoba mengebiri dirinya sendiri. Menurut sebuah artikel dalam Detroit Free Press 12 Juni 2002: pengebirian diri sendiri cenderung lebih umum daripada meminta orang lain yang melakukannya, kata Dr. Dana Ohl, seorang urolog di Pusat Medis U-M yang pernah mengoperasi akibat-akibat pengebirian amatir yang gagal. "Biasanya, ketika orang-orang ini begitu saja membuang buah pelirnya, mereka tidak memperhatikan pasokan darahnya," katanya.

Menurut Dictionary of Misinformation karya Tom Burnham, sebuah konsepsi yang keliru tentang orang kasim ialah bahwa karena mereka dikebiri, mereka tidak mampu atau tidak mempunyai keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan kaum perempuan di harem yang mestinya mereka jaga. Namun ini tidak selalu benar. Bila seorang kasim dikebiri setelah masa pubertas, seperti yang sering terjadi, ia masih mampu mengalami ereksi dan melakukan hubungan seksual, meskipun tidak akan mengakibatkan kehamilan. Menurut Burnham, sebagian perempuan lebih menyukai orang kasim untuk dijadikan kekasih gelap mereka, karena mereka tidak akan pernah mengalami ejakulasi dan karena itu, mampu mempertahankan ereksi lebih lama.

Orang-orang kasim yang penting dalam sejarah

sunting

Menurut urutan kronologis.

  • Daniel (abad ke-5 SM) Ia memegang jabatan di istana Raja Nebukhadnezar yang hanya disediakan untuk orang-orang kasim. Bahwa hanya dia, di antara semua yang memegang jabatan itu, yang tidak dikebiri, telah diperdebatkan oleh sejumlah teolog; namun tiga rekannya yang lain, Hananya, Misael, dan Azarya, dapat dipastikan adalah orang kasim.
  • Bagoas (abad ke-4 SM) Kesayangan Alexander Agung. Ia berperan dalam mengubah sikap Alexander terhadap orang-orang Persia, dan karenanya juga dalam keputusan kebijakan raja untuk mencoba mengintegrasikan sepenuhnya bangsa-bangsa taklukan ke dalam kerajaannya sebagai warga yang setia. Dengan demikian ia merintis jalan untuk keberhasilan para pengganti Alexander (Dinasti Seleukus) dan dengan demikian sangat meningkatkan penetrasi budaya Yunani ke Timur.
  • Sima Qian - romanisasi lama: Ssu-ma Chi'en (abad ke-2/ke-1 SM) Orang pertama yang mempraktikkan historiografi modern - mengumpulkan dan menganalisis sumber-sumber primer dan sekunder untuk menulis buku sejarahnya yang monumental tentang kekaisaran Tiongkok.
  • Ganymedes (abad ke-1 SM) Penasihat dan jenderal yang sangat handal dari saudara perempuan dan saingan Cleopatra VII, Putri Arsinoe. Mengalahkan dan hampir membunuh Julius Caesar dalam pertempuran di Alexandria, dan dalam proses itu merebut jubahnya. Ia mungkin akan mengubah sejarah Roma dan Mediterania Timur bila ia tidak digantikan melalui intrik istana Mesir.
  • Pothinus ( abad ke-1 SM) Perdana menteri untuk firaun Ptolemeus XII.
  • Cai Lun - Ts'ai Lun dalam romanisasi lama (abad ke-1/ke-2 M) Cukup banyak bukti yang menyatakan bahwa dialah penemu sejati kertas. Setidaknya, ia membuat kertas berperan penting dan menetapkan standar pembuatannya di kekaisaran Tiongkok.
  • Origenes - teolog awal Kristen, mengebiri dirinya sendiri berdasarkan bacaannya terhadap Injil Matius 19:12 (Ada orang yang tidak dapat kawin [orang kasim] karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.). Meskipun teolog Kristen awal Tertulianus menulis bahwa Yesus adalah seorang kasim, pernyataannya itu tidak didukung oleh sumber-sumber kuno manapun. (Namun kaum Skoptsi yakin bahwa hal itu benar.) Tertulianus juga menulis bahwa ia mengenal, secara pribadi, penulis Injil Matius, dan bahwa ia seorang kasim. Namun hal ini pun tidak didukung oleh pernyataan lain manapun.
  • Eutropius (abad ke-5 M) Satu-satunya orang kasim yang diketahui berhasil mencapai posisi yang demikian penting dan berpengaruh di Konsul Romawi.
  • Narses (478-573) Jenderal dari Kaisar Byzantium, Yustinianus I, yang bertanggung jawab menghancurkan bangsa Ostrogoth pada 552 pada Pertempuran Taginae di Italia dan menyelamatkan Roma untuk kekaisaran.
  • Ignatius dari Konstantinopel (799-877) - Dua kali menjabat Patriarkh Konstantinopel pada masa-masa yang berat secara politik [847-858 dan 867-877]. Santo orang kasim yang pertama yang tidak dipertanyakan, diakui oleh Gereja Ortodoks maupun Katolik Roma. (Ada banyak santo yang besar sebelumnya yang mungkin juga orang kasim, tetapi hanya sedikit yang sama berpengaruhnya atau yang tidak diragukan bahwa mereka dikebiri.)
  • Ly Thuong Kiet (1019-1105) - Orang kasim yang menjadi jenderal pada Dinasti Ly di Vietnam. Ia menulis apa yang dianggap sebagai pernyataan kemerdekaan Vietnam yang pertama. Dianggap sebagai pahlawan nasional Vietnam.
  • Pierre Abélard (1079-1142) Filsuf dan teolog skolastik Prancis.
  • Zheng He (1371-1433) Laksamana terkenal yang memimpin armada penjelajahan Tiongkok yang sangat besar mengelilingi Samudra Hindia dan, barangkali juga, hingga ke Amerika dan Australia pada awal abad ke-15.
  • Judar Pasha - orang kasim Spanyol yang bermata biru dan berambut pirang dari (akhir abad ke-16) yang menjadi pemimpin penyerangan Maroko ke Kekaisaran Songhai. Pada 1591, meskipun kemungkinannya sangat kecil, pasukan-pasukannya menaklukkan sebagian besar wilayah sub-Sahara di Afrika untuk Dinasti Saadi dan menanamkan Islam dengan kuat di wilayah itu.
  • Carlo Broschi, yang disebut Farinelli (1705-82) kastrato Italia terbesar.

Beberapa orang kasim terkenal

sunting

Artikel terkait

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^   This article incorporates text from a publication now in the public domainChambers, Ephraim, ed. (1728). "article name needed". Cyclopædia, or an Universal Dictionary of Arts and Sciences (edisi ke-first). James and John Knapton, et al. 
[1]

Pranala luar

sunting

Sebuah komunitas maya yang dipersembahkan untuk topik ini