Operasi Lustre adalah sebuah aksi selama Perang Dunia II: pergerakan pasukan Inggris dan Blok Sekutu lainnya (Australia, Selandia Baru dan Polandia) dari Mesir ke Yunani pada bulan Maret dan April 1941, dalam rangka merespons invasi Italia ke Yunani yang gagal dan ancaman yang belum tampak dari intervensi Nazi Jerman.

Latar Belakang

sunting

Pada April 1941 Yunani mengalahkan invasi Italia dan menjadi satu-satunya sekutu Inggris yang efektif di Eropa. Pemimpin-pemimpin Inggris, terutama Winston Churchill, berpikir secara politis tidak dapat diterima untuk tidak membantu sekutunya yang berada di bawah ancaman. Tambahan lagi, penggunaan lapangan-lapangan terbang Yunani akan membuat sasaran-sasaran strategis ladang-ladang minyak di Ploieşti, Rumania, yang vital bagi upaya perang Jeman, akan berada dalam jangkauan pesawat-pesawat pembom Sekutu. Jenderal Archibald Wavell, Panglima Sekutu di Timur Tengah, telah berkata pada bulan Januari 1941 bahwa dukungan kepada Yunani harus diutamakan daripada seluruh operasi tempur di Afrika Utara dan perintah ini sudah diperkuat pada bulan Februari.

Sikap Wavell tidak jelas. Umum diketahui bahwa ia terpaksa menjalankan kampanye Yunani, namun penulis-penulis saat ini percaya bahwa Wavell sebenarnya menyetujuinya. Komandan-komandan Inggris menyimpulkan bahwa dengan bantuan Inggris, Angkatan Darat Yunani akan dapat menghadang Jerman di Garis Aliakmon. Mereka tahu pasukan Jerman telah dikirim ke Libya dalam Operasi Sonnenblume, tetapi mereka berpikir pasukan-pasukan ini tidak akan efektif sampai musim panas. Kedua asumsi tersebut salah. Sekarang telah diterima bahwa pemindahan pasukan Sekutu ke Yunani tidak berpeluang untuk mencegah kemenangan Jerman, dan akan melemahkan kekuatan Inggris di Afrika Utara, yang membawa keberhasilan serangan balik Rommel pada bulan April, dan kegagalan ofensif Inggris melalui Operasi Brevity pada bulan Mei.

Dari 4 Maret, sejumlah konvoi bergerak dari Alexandria ke Piraeus dalam jeda rutin 3 harian, dikawal oleh kapal-kapal perang Royal Navy dan Royal Australian Navy. Meskipun ada serangan udara, dampaknya kecil. Upaya utama oleh Regia Marina untuk mencegat konvoi-konvoi tersebut digagalkan dalam Pertempuran Cape Matapan. Sekitar 58.000 orang dan peralatannya dipindahkan ke Yunani pada 2 April, termasuk Brigade 1 Lapis Baja Inggris, Divisi 2 Selandia Baru, dan Divisi 6 Australia, diikuti oleh Divisi 7 Australia dan Brigade Polandia.[1]

Dua divisi infantri dan dua resimen lapis baja ditempatkan di Garis Aliakmon, barat daya Thessaloniki (Salonica), sebelum invasi gabungan Jerman, Italia dan Bulgaria (Operasi Marita) pada 6 April.[butuh rujukan] Angkatan Darat Yunani tidak mundur ke Garis Aliakmon seperti yang diharapkan karena takut diserbu oleh pasukan bermotor Jerman yang lebih cepat pergerakannya selama penarikan mundur dan pasukan Sekutu akan tertinggal dan mudah diserang. Pasukan ini hanya memberikan dampak yang kecil terhadap invasi Jerman dan mereka dievakuasi dalam Operasi Demon pada dan setelah 24 April.

Sebagian unit-unit ini dipindahkan ke Kreta (Operasi Scorcher), dimana mereka kewalahan menghadapi invasi udara atas pulau tersebut (Operasi Merkur), meskipun itu merupakan kemenangan Pyrrhic bagi Jerman.

Lihat Juga

sunting

Catatan Kaki

sunting
  1. ^ Playfair et al. 2004, hlm. 61.

Referensi

sunting
  • Beckett, Ian (1991). "Wavell". Dalam Keegan, John. Churchill's Generals. London: Cassell. ISBN 0-304-36712-5. 
  • Playfair, Major-General I. S. O.; with Flynn R.N., Captain F. C.; Molony, Brigadier C. J. C. & Toomer, Air Vice-Marshal S. E. (2004) [1st HMSO 1956]. Butler, J. R. M., ed. The Mediterranean and Middle East: The Germans come to the help of their Ally (1941). History of the Second World War, United Kingdom Military Series. II. Naval & Military Press. ISBN 1-84574-066-1. 

Pranala luar

sunting