Neom adalah sebuah kota dagang bebas masa depan yang dicanangkan oleh Kerajaan Arab Saudi bekerja sama dengan perusahaan minyak Saudi Aramco dan dipublikasikan kepada khalayak pada akhir Oktober 2017.[1] Luas kota ini direncanakan mencapai 26.500 km² dan melintasi tiga negara yakni Arab Saudi, Mesir, dan Yordania. Lokasi dari kota ini direncanakan sejajar dengan Laut Merah dan Teluk Aqaba serta dekat dengan Terusan Suez.[1] Proyek kota Neom ini merupakan salah satu langkah bagi Kerajaan Arab Saudi dalam melakukan diversifikasi ekonomi mereka seiring dengan menipisnya cadangan devisa negara dan rendahnya harga minyak di pasar global.[1] Untuk pengembangan proyek kota Neom ini Kerajaan Arab Saudi akan mengucurkan dana sebesar 500 milyar dolar AS dan nantinya kota ini akan dimiliki oleh dana kekayaan kedaulatan (sovereign wealth fund) Saudi Public Investment Fund.[1]

Neom digadang-gadang sebagai kota kapitalis pertama di dunia di mana kehidupan dan sistem hukumnya akan lebih liberal daripada di wilayah Arab Saudi lainnya.[1] Kota ini juga akan dirancang sebagai kota berkesinambungan di mana listrik untuk konsumsi kota tersebut akan dihasilkan oleh tenaga surya dan produksi makanannya berasal dari lahan tani vertikal. Selain itu pekerjaan-pekerjaan repetitif di kota ini akan diotomasi.[2] Fase pertama dari kota ini direncanakan selesai pada tahun 2025[2] namun belum ada informasi lebih lanjut secara pasti mengenai kapan pembangunan akan dimulai maupun cetak biru yang jelas.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e Saudi megacity to be floated: Crown Prince. Straits Times, 28 Oktober 2017. Diakses tanggal 5 November 2017.
  2. ^ a b Saudi Arabia to invest $500 billion in fully automated city spanning three countries. Dezeen, 27 Oktober 2017. Diakses tanggal 5 November 2017.