Model relasional

model pangkalan data

Dalam pengelolaan pangkalan data, model relasional atau model perhubungan ialah struktur pangkalan data yang didasarkan pada logika urutan pertama. Ia pertama kali dirumuskan dan dikemukakan oleh Edgar F. Codd pada tahun 1969.[1] Pada model tersebut, seluruh data diwakili dalam bentuk tuple, dan digabungkan dalam hubungan-hubungan (relasi). Pangkalan data yang diorganisir dalam model tersebut disebut sebagai pangkalan data relasi atau pangkalan data perhubungan.

Diagram yang menunjukkan bagaimana pangkalan data diatur menurut model perhubungan.[2]
Pada model perhubungan, catatan yang berhubungan dihubungkan bersama dengan sebuah "kunci"

Tujuannya model ini ialah untuk menyediakan metode yang ringkas dan jelas untuk menentukan data dan kueri: pengguna secara langsung menyatakan bahwa informasi dari database mengandung informasi apa dan informasi yang diinginkan, serta membiarkan sistem software manajemen database mengatur struktur data yang berhubungan dengan penyimpanan data dan perbaikan prosedur untuk menjawab kueri.

Implementasi yang paling banyak dari model relasional ini ialah pada definisi data SQL dan bahasa kueri. Tabel pada skema database SQL menyesuaikan dengan variabel prediksi; isi dari tabel relasi; kendala kunci; dan kendala lainnya, serta penyesuaian kueri SQL secara predikatif. Bagaimanapun, database SQL, termasuk DB2.[3]

Ikhtisar

sunting

Ide pokok dari model relasional ialah untuk menjelaskan database sebagai kumpulan dari logika matematika prediktif pada set terbatas dari variabel prediktif, menjelaskan kendala pada nilai mungkin dan kombinasi nilai. Isi dari database pada waktu yang diberikan ialah model logika terbatas dari database tersebut. Contoh dari set relasi, satu per variable prediktif, seperti seluruh variabel dasar yang diinginkan. Permintaan untuk informasi dari database (queri database) juga disebut prediktif.

 
Konsep model relasional.

Alternatif dari model relasi

sunting

Model lain yang berkenaan dengan model relasi ialah model hierarkis dan model jaringan. Beberapa sistem hingga saat ini masih menggunakan arsitektur tua ini pada pusat data dengan kebutuhan volume data tinggi, atau dimanapun yang terdapat sistem data yang sangat rumit dan abstrak yang membutuhkan biaya yang sangat tinggi untuk bermigrasi pada sistem yang menggunakan model relasional, juga database objek-oriented yang baru.

Implementasi

sunting

Terdapat beberapa percobaan untuk menghasilkan implementasi sempurna dari model database relasional yang secara orisinil didefinisikan oleh Edgar F.Codd dan dijelaskan oleh Christopher J. Date, Hugh Darwen dan lainnya, tetapi tidak ada satupun yang secara populer sukses. Rel (DBMS) merupakan salah satu dari percobaan baru-baru ini yang melakukannya.

Pengembangan terbaru dari model tipe Objek-Relasi, yang berdasarkan asumsi bahwa setiap fakta dapat diekspresikan dalam bentuk satu atau lebih hubungan biner. Model ini digunakan pada Object Role Modeling (ORM), RDF/Notation 3 (N3).

Model relasi merupakan model database pertama yang menjelaskan istilah matematika secara formal. Walaupun database hierarki dan jaringan hadir sebelum database relasional, tetapi spesifikasi mereka masih secara keseluruhan informal. Setelah model relasional diperkenalkan, banyak upaya untuk membandingkan dan membedakan model berbeda ini, dan munculnya deskripsi teliti dari model-model sebelumnya. Walaupun prosedur alami dari manipulasi data antar muka untuk database jaringan dan hierarki terbatas dengan skope formalisasinya.

Referensi

sunting
  1. ^ "Derivability, Redundancy, and Consistency of Relations Stored in Large Data Banks", E.F. Codd, IBM Research Report, 1969
  2. ^ Data Integration Glossary Diarsipkan 2012-02-18 di Wayback Machine., U.S. Department of Transportation, August 2001.
  3. ^ E. F. Codd, The Relational Model for Database Management, Addison-Wesley Publishing Company, 1990, ISBN 0-201-14192-2