Institut Dayakologi

universitas di Indonesia

Institut Dayakologi adalah lembaga penelitian dan advokasi tentang masyarakat suku Dayak. Lembaga ini digagasi oleh Stepanus Djuweng pada tahun 1990, yang waktu itu adalah Sekretaris Umum Yayasan Pancur Kasih. Semula Institut Dayakologi bernama Institute of Dayakology Research and Development (IDRD), salah satu cabang Penelitian dan Pengembangan dari Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih Pontianak.

Mengingat karekteristik IDRD sebagai lembaga penelitian, maka IDRD secara organisational dilepaskan dari Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih dan bernaung di bawah Lembaga Pengembangan dan Penunjang Pembangunan Ekonomi dan Sosial (LP3ES. LP3ES didirikan oleh R. Hardaputranta, SJ, cs, yang juga Direktur LPPS KWI Jakarta. LP3ES didirikan untuk mewadahi initiative pada masyarakat katolik basis di berbagai daerah. Maka sejak 1991, IDRD resmi bernama LP3ES-IDRD.

Pengurus Pertama LP3ES-IDRD adalah: Drs. Albert Rufinus MA (Ketua), Thadeus Yus, SH. MPA (Wakil Ketua), Drs. Stepanus Djuweng (Sekretaris), Drs. John Bamba (Wakil Sekretaris) dan F.Y. Khosmas (Bendahara). Sampai dengan 1992, IDRD melakukan studi-studi kecil dalam lingkup kerja Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih. Pada bulan November 1992, IDRD menyelenggarakan Seminar Nasional Kebudayaan Dayak di Pontianak. Seminar ini dihadiri sekitar 350 peserta dari Indonesia, Belanda, Prancis, Sabah dan Sarawak. Perkumpulan ini merupakan perkumpulan Dayak terbesar sejak pertemuan Tumbang Anoi pada 1894

Sejarah

sunting

Menyadari nasib masyarakat Dayak yang terpinggir akibat pembangunan, maka tahun 1981 di Pontianak sekelompok cendikiawan Dayak mendirikan Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih (YKSPK). Karena semua pendirinya guru, maka pelayanan pertamanya adalah pendidikan formal yang peduli dan berspektif kebubudayaan Dayak. Dalam perkembangannya dan sesuai kebutuhan, bidang pelayanan YKSPK diperluas ke bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Tahun 1987 YKSPK mendirikan credit union Pancur Kasih. Tahun 1991 YKSPK mendirikan bank perkreditan rakyat di Sungai Pinyuh, 50 km dari Pontianak. Tujuan mendirikan bank tersebut untuk memberi pinjaman berskala kecil pada rakyat di pedesaan.

Akhir tahun 1990 YKSPK mendirikan Institute of Dayakology Research and Development (sejak 1998 diubah menjadi Institut Dayakologi). Latar belakang pendiriannya karena kebudayaan Dayak di ambang kehancuran akibat masuknya berbagai program pembangunan dalam pelbagai aspek kehidupan masyarakat Dayak. Tujuan didirikannya Institut Dayakologi adalah untuk secara aktif dan serius memfokuskan bidang penelitian dan untuk advokasi kebudayaan Dayak, publikasi, peningkatan kesadaran perempuan Dayak, ekonomi kerakyatan, serta peningkatan kepercayaan diri masyarakat Dayak.

Pranala luar

sunting