Gempa bumi Ancash 1970

Gempa bumi Ancash 1970 (bahasa Spanyol: Terremoto de Áncash de 1970) juga dikenal sebagai Gempa bumi Peru Besar terjadi pada tanggal 31 Mei di lepas pantai Peru di Samudra Pasifik, dekat kota Yungay, pada pukul 15:23:29 waktu setempat. Gempa ini berkekuatan 7,9 pada skala magnitudo, menimbulkan sebuah tanah longsor yang besar. Karena banyaknya salju dan es yang termasuk dalam tanah longsor menyebabkan sekitar 67,348–70.000 korban jiwa, ini juga dianggap sebagai tanah Longsor salju paling mematikan di dunia, sekaligus menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah Peru.[2]

Gempa bumi Peru 1970
Gempa bumi Ancash 1970 di Peru
Yungay
Yungay
Lima
Lima
Gempa bumi Ancash 1970
Gempa bumi Ancash 1970 di Amerika Selatan
Gempa bumi Ancash 1970
Waktu UTC1970-05-31 20:23:29
ISC796163
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat31 Mei 1970 (31 Mei 1970)
Waktu setempat15:23:29 PST
Lama45 detik
Kekuatan7.9 Mw[1]
Kedalaman45 km (28 mi)
Episentrum9°24′S 78°54′W / 9.4°S 78.9°W / -9.4; -78.9
JenisNormal
Wilayah bencanaPeru
Intensitas maks.IX (Hebat)
Percepatan puncak0.1 g
Tsunami3,8 m (12 ft)
Korban67,348–70,000 tewas
150,000–300,000 luka-luka

Bencana ini sangat berdampak pada wilayah Ancash dan beberapa provinsi di Departemen Huánuco, Lima, dan Departemen Libertad, menyebabkan kerusakan parah di wilayah yang luas dengan panjang sekitar 450 km dan lebar 200 km di sepanjang pantai dan pegunungan Peru.

Menanggapi bencana ini, pada tahun 1972, Pemerintah Peru mendirikan Institut Pertahanan Sipil Nasional (INDECI) dengan tujuan mempersiapkan masyarakat untuk bertindak secara efektif selama kejadian seismik dan keadaan darurat lainnya. Selain itu, dalam rangka memperingati bencana ini, diadakan latihan gempa nasional setiap tanggal 31 Mei dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan dan respon yang memadai terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam.[3]

Gempa bumi

sunting
 
Intensitas guncangan yang dirilis oleh USGS

Peru terletak di Cincin Api Pasifik dikenal dengan zona seismik paling tinggi di dunia, Peru terletak di perbatasan konvergen antara dua lempeng tektonik, yaitu Lempeng Nazca dan Lempeng Amerika Selatan.

Gempa bawah laut terjadi pada Minggu sore dan berlangsung sekitar 45 detik. Guncangan tersebut mempengaruhi wilayah Peru di Ancash dan La Libertad. Pusat gempa terletak 35 km (22 mi) di lepas pantai Casma dan Chimbote di Samudra Pasifik, tempat Lempeng Nazca ditundukkan ke bawah Lempeng Amerika Selatan. Gempa itu memiliki magnitudo momen 7,9 dan intensitas Mercalli maksimum VIII (Parah). Mekanisme fokus dan kedalaman hiposentral gempa menunjukkan bahwa gempa tersebut merupakan hasil dari sesar normal di dalam lempengan subduksi.[4]

Kerusakan

sunting
Pat Nixon, ibu negara presiden Amerika Serikat berkunjung terdampak gempa bumi di Peru

Gempa tersebut mempengaruhi area seluas sekitar 83.000 km2, jika dibandingkan, area ini lebih besar dari luas negara Belgia dan Belanda.

Di pesisir utara-tengah dan Sierra (dataran tinggi) Wilayah Ancash dan Wilayah La Libertad selatan. Laporan kerusakan dan korban datang dari Tumbes hingga Pisco dan Iquitos di timur. kerusakan dan kepanikan juga dilaporkan terjadi di beberapa bagian Ekuador. Gempa juga dirasakan hingga sejauh di Brasil bagian barat dan tengah. Di Chimbote, Carhuaz dan Recuay, sekitar 80% sampai 90% bangunan hancur, mempengaruhi sekitar tiga juta penduduk.

Di wilayah pesisir, gempa juga menimbulkan dampak buruk. Sebagian besar Jalan Raya Pan-Amerika antara Huarmey dan Trujillo hancur. Kota dan pelabuhan Chimbote mengalami kerusakan yang tidak dapat dihitung, dan di daerah seperti San Pedro dan Lacramarca, semua bangunan runtuh, termasuk industri perikanan dan metalurgi. Beberapa wilayah mengalami retakan pada tanah hingga menyemburkan semburan air setinggi satu meter. Kota Chimbote kehilangan lebih dari dua ribu delapan ratus penduduk.

Di kota-kota lain seperti Casma dan Humey, korban jiwa juga dilaporkan: 800 orang tewas di Casma dan 100 di Huarmey. Di provinsi Bolognesi, sekitar 1,800 orang kehilangan nyawa akibat tanah longsor besar yang menghancurkan seluruh kota. Besarnya kerusakan yang terjadi menyebabkan beberapa orang terpaksa menguburkan kerabatnya tanpa bisa memberitahu pihak berwenang.

 
Longsor di Yungay mengubur puluhan ribu orang disekitarnya

Totalnya diperkirakan ada 80,000 orang tewas dan sekitar 20,000 orang hilang. Ada 143.331 korban luka yang dirawat di rumah sakit. Di banyak kota seperti Recuay, Aija, Casma, Huamey, Carhuaz dan Chimbote, kerusakan bangunan berkisar antara 80% dan 90%. Jalan raya Pan-Amerika mengalami keretakan serius antara Trujillo dan Huarmey, yang membuat pengiriman bantuan semakin sulit. Pembangkit listrik tenaga air Cañón del Pato juga terkena dampaknya, dengan 60% jalur kereta api antara Chimbote dan lembah Santa menjadi tidak dapat digunakan.

 
Yungay 10 tahun setelah bencana gempa bumi dan longsor

Akibat longsor besar tersebut, Yungay dan sepuluh desa di dekatnya, menyebabkan hingga 30.000 orang tewas.[5][6] Ini adalah bencana terkait longsor salju atau gletser paling mematikan dalam sejarah, di abad ke-20, setelah tanah longsor Haiyuan (Tiongkok), tragedi Armero (Kolombia) dan tanah longsor Khait (Tajikistan).

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "M 7.9 - 20 km WSW of Chimbote, Peru". USGS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-01. Diakses tanggal 3 Maret 2023. 
  2. ^ "La mayor tragedia del alpinismo checo sucedió hace 45 años en Perú" (dalam bahasa Spanyol). 2015-05-30. Diakses tanggal 2023-07-21. 
  3. ^ "Este 31 de mayo se efectuará el Simulacro Nacional Multipeligro, informa Aníbal Torres" (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 2023-07-21. 
  4. ^ Dewey, J.W.; Spence, W. (1979). Wyss, M., ed. "Seismic gaps and source zones of recent large earthquakes in coastal Peru". Pure and Applied Geophysics. 117 (6): 1148–1171. Bibcode:1979PApGe.117.1148D. doi:10.1007/BF00876212. 
  5. ^ "Glacier Hazards". University of Oregon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses tanggal 2018-10-24. 
  6. ^ Carey, Mark (2010). In the Shadow of Melting Glaciers: Climate Change and Andean Society. Oxford University Press. ISBN 978-0-19539-607-2.