Gadut, Tilatang Kamang, Agam

nagari di Kabupaten Agam, Sumatera Barat


Gadut (bahasa Minangkabau: Gaduik) merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini adalah daerah yang strategis dan indah yang berada di jalur perlintasan Sumatera.

Gadut
Gaslijo/ Gaduik Sajati Limo Jorong
Masjid Jamiatul Abrar Aro Kandikir Gaduik
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenAgam
KecamatanTilatang Kamang
Kodepos
26471
Kode Kemendagri13.06.09.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas-- km²
Jumlah penduduk-- jiwa
Kepadatan-- jiwa/km²

Geografi

sunting

Secara umum kondisi geografis Nagari Gadut adalah dataran, perbukitan, persawahan, dan ngarai.

Luas daerah 38,45 km²

Penduduk

sunting

Gadut terkenal dengan keramahan penduduknya dan adat Minang yang masih sangat kental dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Pada zaman penjajahan Belanda di Kenagarian Gaduik pernah didirikan pelabuhan pesawat dan sampai saat ini masih terdapat sisa-sisa landasan pacu pesawat tersebut. Untuk mengenang tempat tersebut didirikan Monumen Pesawat Avro Anson 003 yang dibangun pada tahun 2000 dan didanai oleh Pemerintah Kabupaten Agam.

Pasukuan/Klan

sunting

Terdapat 10 suku (klan) dalam Kanagarian Gaduik, yaitu:

Komposisi Suku di Nagari Gaduik[butuh rujukan]
Klan Jumlah (%)
Pisang 10,00
Sikumbang 10,00
Pili 10,00
Tanjung 10,00
Jambak 10,00
Koto 10,00
Simabua[1] 10,00
Payobada 10,00
Caniago 10,00
Bicu 10,00
Lain-lain 00,00
 
Masjid Al-Muttaqin Mato Aia di Jorong III Kampuang, Nagari Gadut

Agama Islam adalah agama mayoritas di Nagari Gadut (100%). Hal ini serupa dengan falsafah yang dimiliki orang Minang , yaitu "Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah" (Adat bersendi syariat Islam, syariat Islam bersendi Kitabullah). Keterkaitan antara adat dan Islam sangat melekat pada masyarakat Gadut. Nagari Gadut juga merupakan suatu daerah pilot project tentang penegakan adat yang sesuai dengan ajaran agama Islam.

Bahasa

sunting

Sebagai bagian dari Sumatera Barat, orang Gadut menggunakan bahasa Minang dalam kehidupan sehari-hari dengan logat yang kental atau beberapa perbedaan kosakata dengan daerah Kota Bukittinggi seperti: Ano = dia, Cako = tadi, Miang = saja. Beberapa perbedaan kosakata diatas menjadikan ciri khas tersendiri bagi orang Gadut. Apabila seseorang berbicara dengan logat atau beberapa perkataan diatas orang-orang di daerah seputaran Bukittinggi akan dengan gampang menebak kalau orang tersebut bearsal dari Nagari Gadut.

Ekonomi

sunting

Nagari Gadut terkenal dengan produksi gabelo jala (ubi jalar) dan gabelo batang (ubi batang) yang semua adalah bahan dasar dari pembuatan kerupuk sanjai yang dijual oleh warga Sanjai yang membeli bahan bakunya dari Kenagarian Gadut. Sekarang, orang Gadut telah bisa memproduksi karupuak sanjai sendiri dan telah banyak pengusaha-pengusaha baru kerupuk sanjai dari Gadut yang sukses dan berhasil dalam menjalankan bisnis ini.

Sejak dulu hingga sekarang Gadut juga masih sebagai sentra produksi bordiran walau tidak sebanyak waktu dulu. Karena saat ini anak nagari Gadut telah banyak yang beralih profesi, baik yang di pemerintahan, swasta, wiraswasta, guru, dosen, wali kota, camat, pengusaha, tentara, dan polisi.[butuh rujukan]

Pemerintahan

sunting

Wali nagari

sunting

Daftar Wali Nagari Gadut[butuh rujukan]

  • B. Dt. Rajo di Gaduik, 1936 s.d. 1942
  • H. Musa Dt. Majo Endah, 1943 s.d. 1945
  • Samsudin Labai Marajo, 1946 s.d. 1949
  • S. Dt. Rajo Pangulu, 1950 s.d. 1959
  • Samsudin Dt. Bagindo Sarumpun, 1959 s.d. 1960
  • Ahmad Dt. Basa, 1960 s.d. 1961
  • Januar Dt. Rangkayo Tuo, 1961 s.d. 1966
  • A. Labuah Panjang Dt. Badeta, 1966 s.d. 1976
  • N. Dt. Rajo di Gaduik, 1976 s.d. 1980
  • F. Dt. Tamamulia, 1980 s.d. 1983
  • Kembali ke sistem pemerintahan desa, 1983 s.d. 2000
  • Anuzul Dt. Rajo Ampek Suku, 2001 s.d. 2008
  • H. Dahrial 2008 s/d 2013
  • Syaiful Amri 2014 s/d 2017
  • Drs Masferiedi 2017 s/d 2023
  • H. Edison 2023 s/d ...
  • Ketua Lembaga Pemberdayaan Nagari Gadut, AZ Tuangku Rajo Sikumbang.
  • Ketua Karang Taruna Nagari Gadut, Safrianto 2008 s/d 2013.

Pembagian Wilayah

sunting

Nagari Gadut terdiri dari 5 (lima) Jorong, yaitu:

  • Jorong Pulai Sungai Talang Bukit Lurah (PSB)

Daftar nama Kampuang/Dusun:

  • Kampuang/Dusun Pulai (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Sungai Talang (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Bukik Lurah (Kodepos: 26471)

Daftar nama Kampuang/Dusun:

  • Kampuang/Dusun Aro (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Kandikia (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Parik Baru (Kodepos: 26471)
  • Jorong Pandam Gadang Ranggo Malai

Daftar nama Kampuang/Dusun:

  • Kampuang/Dusun Pandam Gadang (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Lurah (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Baringin (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Pauah (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Laiang (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Ranggo Malai (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Jaruang (Kodepos: 26471)

Daftar nama Kampuang/Dusun:

  • Kampuang/Dusun Halalang (Kodepos: 26471)
  • Kampuang/Dusun Tanah Bato (Kodepos: 26471)

Daftar nama Kampuang/Dusun:

  • Kampuang/Dusun Mato Aia (Kodepos: 26152)
  • Kampuang/Dusun Balai Panjang (Kodepos: 26152)
  • Kampuang/Dusun Sawah Dangka (Kodepos:26152)

Pendidikan

sunting

Untuk pendidikan di daerah Gadut sudah tersedia mulai dari playgroup, TK, SD, SMP, MTs, MAS dan SMA Negeri 2 Tilatang Kamang.[2]

Transportasi

sunting

Angkutan Pedesaan yang dimiliki orang Gaduik dinamakan Oto Mersi (Merapi Singgalang) dengan warna cat kuning pada bodi mobil tersebut. Oto Mersi menjalani rute dari Pincuran-Gaduik-Pasar Banto dan sebaliknya. Dari PASA BANTO -SAWAH DANGKA- MATO AIA -BALAI PANJANG dan sebaliknya juga mengunakan OTO MERSI KUNING.[butuh rujukan]

Pariwisata

sunting

Tempat wisata unggulan di Gaduik adalah:

 
Tugu Pesawat Avro Anson
  • Tugu Pesawat Avro Anson RI-003 (Ikon nagari gaduik), sebagai tanda pada waktu Penjajahan Belanda dahulu ada Bandar Udara pernah berdiri di Nagari Gaduik. kita masih dapat melihat bekas Landasan pada beberapa bagian di seberang jalan Tugu Avro Amson.
  • Panorama padang hijau yang nantinya akan dijadikan salah satu kota satelitnya kabupaten Agam.
 
Lapangan pacuan kuda Bukit Ambacang
  • Lapangan pacuan kuda dan motorcross Bukit Ambacang sering diadakan pacu derby biasanya 2 kali dalam setahun, Pacu babi, Pertadingan layang-layang dan lokasi untuk outbond, Untuk acara motorcross sudah jarang diadakan karena dapat merusak lapangan pacuan kuda tersebut. Lapangan pacuan kuda bukit ambacang memiliki lokasi yang paling bagus di antara gelanggang yang ada di Sumatera Barat, karena penonton dapat menyaksikan acara dari segala sudut lapangan.
  • Ngarai Runtuah
  • Ngarai Gobah
  • Ngarai Sabik
  • Ngarai Laweh
  • Hotel Parai
  • Villa Padang Hijau

Di Gadut juga terdapat tiga tempat / kolam pemancingan umum:

yang berada mulai bukik lurah s/d kandikia, tetapi pada tahun 70an lokasi tabek yang berada di Lurah dan Bukik lurah sudah mengering dan hanya ada beberapa mata air yang tinggal, dan sebagian Tabek yang berada di KANDIKIA juga sudah mulai ditimbun oleh PEMKAB AGAM dan BUKITTINGGI untuk membuat Perumahan PERUMNAS. Dan saat ini semua lokasi Tabek sudah ditimbun, tahun 2011 ini bagian yang paling ujung tabek yang di Kandikia yang berbatasan langsung dengan GULAI BANCAH ( KODYA BUKITTINGGI ) sudah ditimbun habis untuk pembangunan perumahan oleh pemilik tanah tersebut.[butuh rujukan]

Pemekaran nagari

sunting

Nagari persiapan yang dimekarkan dan dipersiapkan untuk menjadi definitif dari nagari ini meliputi:[3][4]

Referensi

sunting
  1. ^ "Suku Simabua". Wikipedia baso Minang. 2023-04-15. 
  2. ^ "Data Referensi Pendidikan". referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 2022-05-23. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 2020-05-02. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-11. Diakses tanggal 2020-05-02. 

Pranala luar

sunting