Embung Mentawir adalah embung atau waduk kecil di kelurahan Mentawir, Sepaku, Penajam Paser Utara di kota Nusantara. Pembangunan embung ini sejalan dengan skenario pembangunan ibu kota baru yaitu Kota Hutan atau “Forest City”. Konsep ini mengintegrasikan lingkungan alam dengan infrastruktur modern dan menciptakan sebuah kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kehadirannya mampu memperkuat komitmen IKN dalam menciptakan kota yang harmonis dengan alam. Embung ini difungsikan untuk mendukung pengembangan Pusat Persemaian Modern dengan skala besar. Persemaian di kel. Mentawir ini seluas 17 hektar ini memiliki kapasitas produksi bibit sebanyak 15 juta per tahun. Bibit-bibit tersebut berguna untuk persemaian dalam rangka rehabilitasi hutan melalui penanaman kembali pohon di sejumlah lokasi eks tambang. Bibit pohon tersebut di antaranya terdiri dari kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu. ulin, dan bangkirai.[1]

Embung Mentawir di wilayah Nusantara.

Embung Mentawir ini memiliki kapasitas tampung sebesar 160.000 meter kubik dengan luas genangan 7,28 hektar. Adapun volume tampung embung mampu mendukung pemanfaatan pengambilan air berkapasitas 60 liter per detik. Infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) ini dibangun dengan kedalaman 2,5 meter dengan memanfaatkan air Sungai Mandahan. Sementara itu, Embung ini akan menjadi penyuplai air bagi 15-20 juta bibit pohon yang ditanam di Persemaian Mentawir tersebut.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ "Embung Mentawir". kemenkeu.go.id. 2024. Diakses tanggal 17 Agustus 2024. 
  2. ^ "Embung Mentawir di IKN". kompas.com. 2024. Diakses tanggal 17 Agustus 2024. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting