Burung gereja eurasia

spesies burung

Burung-gereja erasia (Passer montanus) atau dalam bahasa Inggris dikenal juga sebagai Eurasian Tree Sparrow adalah spesies burung pengicau dalam famili Passeridae. Burung ini berkembang biak di sebagian besar Eurasia beriklim sedang dan Asia Tenggara, di mana burung ini dikenal sebagai burung-gereja, dan telah diperkenalkan di tempat lain termasuk Amerika Serikat. Meskipun beberapa subspesies dapat dikenali, penampilan burung ini sedikit berbeda di berbagai wilayahnya.

Burung gereja eurasia
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Passeridae
Genus: Passer
Spesies:
P. montanus
Nama binomial
Passer montanus

Sarang Burung-gereja erasia dibuat dalam rongga alami, lubang di gedung, atau sarang bekas burung lain. Sarang biasanya memiliki lima atau enam telur yang menetas dalam waktu kurang dari dua minggu. Burung-gereja erasia memakan biji-bijian, tetapi invertebrata juga dimakan terutama pada musim kawin. Seperti burung kecil lainnya, infeksi dan predasi oleh burung pemangsa membuat umur burung ini biasanya sekitar dua tahun.

Burung-gereja erasia tersebar luas di kota-kota, tetapi di Eropa burung ini tinggal di pedesaan terbuka. Daerah persebaran yang luas dan populasi yang besar memastikan bahwa burung ini tidak terancam punah secara global. Tetapi telah terjadi penurunan besar dalam populasi di Eropa Barat, sebagian karena perubahan dalam praktik pertanian yang melibatkan penggunaan herbisida dan hilangnya ladang tunggul pada musim dingin. Di Asia timur dan Australia barat, spesies ini kadang-kadang dianggap sebagai hama.

Deskripsi

sunting

Panjang tubuh sekitar 14 cm.[2] Pada jantan, bagian atas kepala berwarna merah bata, tenggorakan berwarna hitam dengan tepi leher berwarna putih. Bagian perut putih kebu-abuan. Pada betina mirip jantan, namun kesuluruhan warnanya sedikit pucat.[3]

Burung ini memiliki ciri khas bahkan dalam genusnya karena tidak memiliki perbedaan bulu diantara kedua jenis kelamin; bahkan burung muda menyerupai burung dewasa, meski warnanya cenderung lebih kusam.[4] Pola wajahnya yang kontras membuat spesies ini mudah dikenali dari bulunya;[5] ukurannya yang lebih kecil dan berwarna coklat, bukan abu-abu, merupakan perbedaan tambahan dari burung jantan.[6] Burung-gereja erasia dewasa dan remaja menjalani mabung total yang lambat pada musim gugur, dan menunjukkan peningkatan massa tubuh meskipun lemak yang tersimpan berkurang. Perubahan massa ini disebabkan oleh peningkatan volume darah untuk mendukung pertumbuhan bulu, dan umumnya kandungan air menjadi lebih tinggi dalam tubuh.[7]

Burung-gereja erasia tidak memiliki nyanyian yang sebenarnya, tetapi vokalisasinya mencakup serangkaian seruan tschip yang dibunyikan oleh jantan yang tidak berpasangan atau dalam mencari pasangan. Kicauan bersuku kata lain digunakan untuk kontak sosial. Sebuah studi yang membandingkan vokalisasi pada populasi Missouri yang diperkenalkan dengan burung dari Jerman menunjukkan bahwa burung AS memiliki lebih sedikit jenis suku kata yang sama daripada burung-gereja Eropa. Hal ini mungkin disebabkan oleh kecilnya ukuran populasi pendiri Amerika Utara dan akibat hilangnya keanekaragaman genetik.[8]

Suaranya terdengar seperti cicitan ramai dengan nada–nada ocehan yang cepat. Saat musim berbiak kerap berburu serangga. Suara: chirp, chirp, chirp.

Taksonomi

sunting
 
Deskripsi Burung-gereja erasia dari Systema naturae[9]

Genus Passer adalah sekelompok burung pengicau kecil yang diyakini berasal dari Afrika, dan terdiri dari 15-25 spesies.[10] Anggotanya biasa ditemukan di habitat terbuka dan berhutan lebat. Meskipun beberapa spesies, terutama burung-gereja rumah (P. domesticus), telah beradaptasi dengan habitat manusia. Sebagian besar spesies dalam genus ini biasanya memiliki panjang sekitar 10-20 cm, sebagian besar berwarna coklat atau keabu-abuan dengan ekor berbentuk persegi pendek dan paruh kerucut yang pendek. Mereka adalah pemakan biji-bijian di tanah, meskipun mereka juga mengkonsumsi invertebrata terutama saat berkembang biak.[11] Studi genetik menunjukkan bahwa Burung-gereja erasia menyimpang dari anggota Eurasia lain dari genusnya lebih awal.[12][13] Spesies Eurasia tidak berkerabat dekat dengan burung-gereja Amerika (Spizelloides arborea) yang berada dalam keluarga yang berbeda, yaitu burung-gereja Dunia Baru.[14]

Nama binomial Burung-gereja erasia berasal dari dua kata Latin: passer, "pipit", dan montanus, "pegunungan" (dari mons "gunung").[15] Burung-gereja erasia pertama kali dideskripsikan oleh Carl Linnaeus dalam Systema Naturae tahun 1758 sebagai Fringilla montana.[16] Tetapi, bersama dengan burung-gereja rumah, burung ini segera dipindahkan dari kutilang (keluarga Fringillidae) ke dalam genus baru yang dibuat oleh ahli zoologi Prancis Mathurin Jacques Brisson pada tahun 1760.[17] Nama ilmiah montanus tidak tepat mendeskripsikan preferensi habitat spesies ini: nama Jerman Feldsperling ("burung gereja lapangan") lebih mendekati habitatnya.[18]

Habitat dan Kebiasaan

sunting

Tersebar luas di dunia mencakup benua Eropa, Asia hingga Australia. Termasuk jenis paling umum dan paling mudah ditemukan di kota-kota besar di Indonesia. Sangat mudah dijumpai di daerah perkotaan dan pedesaan, terutama di sekitar tempat permukiman manusia sampai ketinggian 1500 m dpl. Hidup berkelompok dalam jumlah kecil. Terbang rendah mencari makan di sela-sela rumput atau di sawah. Seringkali mengunjungi taman-taman, tempat wisata, pasar dan tempat pembuangan sampah untuk mencari sisa-sisa makanan.

Subspesies

sunting

Subspesies ini sedikit berbeda dalam penampilan di seluruh daerah persebarannya, dan perbedaan antara tujuh subspesies yang masih ada yang dikenali sedikit. Setidaknya 15 subspesies lain telah diusulkan tetapi merupakan jenis perantara dari yang terdaftar.[19][20]

  • Burung-gereja Eropa (P. m. Montanus) tersebar di seluruh Eropa kecuali Iberia barat daya, Yunani selatan, dan Yugoslavia.
  • Burung-gereja Kaukasia (P. m. Transcaucasicus), yang dideskripsikan oleh Sergei Aleksandrovich Buturlin pada tahun 1906, berkembang biak dari Kaukasus selatan ke Iran utara.[19]
  • Burung-gereja Afghanistan (P. m. Dilutus), yang dideskripsikan oleh Charles Wallace Richmond pada tahun 1856, tinggal di ujung timur laut Iran, Pakistan utara dan barat laut India. Burung ini juga tinggal lebih jauh ke utara, dari Uzbekistan dan Tajikistan timur ke Cina. Dibandingkan dengan P. m. montanus, warna burung ini lebih pucat dengan bagian atas berwarna coklat pasir.[19]
  • Burung-gereja Tibet (P. m. Tibetanus), jenis terbesar menurut ukurannya, dideskripsikan oleh Stuart Baker pada tahun 1925. Burung ini ditemukan di Pegunungan Himalaya utara, dari Nepal hingga barat laut Cina. Burung ini menyerupai P. m. dilutus, tetapi bewarna lebih gelap.[19]
  • P. m. saturatus, dideskripsikan oleh Leonhard Hess Stejneger pada tahun 1885, berkembang biak di Sakhalin, Kepulauan Kuril, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Warnanya lebih coklat daripada subspesies yang lain dan memiliki paruh yang lebih besar.[19]
  • P. m. malaccensis, dideskripsikan oleh Alphonse Dubois pada tahun 1885, ditemukan dari Pegunungan Himalaya selatan di timur hingga Hainan dan Indonesia. Subsppesies ini bewarna lebih gelap, seperti P. m. saturatus, tetapi lebih kecil dan memiliki lebih banyak garis di bagian atasnya.[19]
  • P. m. hepaticus, dideskripsikan oleh Sidney Dillon Ripley pada tahun 1948, berkembang biak dari timur laut Assam ke barat laut Myanmar. Mirip dengan P. m. saturatus, tetapi bewarna lebih merah di kepala dan tubuh bagian atas.[19]

Persebaran

sunting
 
P. m. saturatus di Jepang

Burung-gereja erasia tersebar luas dari Eropa hingga Asia Tenggara, menghuni daerah perkotaan dalam jumlah yang besar. Terdapat sembilan subspesies berdasarkan daerah persebarannya.[21]

  1. P. m. montanus, tersebar di seluruh daratan Eropa hingga bagian utara Afrika, bagian utara Mongolia, Manchuria, dan Laut Okhotsk.
  2. P. m. transcaucasius, tersebar di teluk Laut Hitam, dari Georgia hingga bagian utara Iran.
  3. P. m. dilutus, tersebar dari Transkaspia hingga bagian barat Pakistan, Gurun Gobi, dan bagian barat daratan Tiongkok.
  4. P. m. dybowskii, tersebar bagian timur Asia, dari Sungai Amur hingga Manchuria dan bagian utara Korea.
  5. P. m. kansuensis, tersebar di Basin Zaidam dan bagian utara Gansu.
  6. P. m. iubilaeus, tersebar di bagian timur daratan Tiongkok, dari Liaoning hingga Sungai Yangtze dan Shaanxi.
  7. P. m. obscuratus, tersebar dari Nepal hingga bagian timur laut India, Myanmar, dan bagian tengah barat daratan Tiongkok (Sichuan hingga Hubei).
  8. P. m. saturatus, tersebar di bagian selatan Pulau Kuril, Jepang, Korea selatan, Kepulauan Ryukyu, Taiwan, dan bagian tenggara Tiongkok.
  9. P. m. malaccensis, tersebar di bagian tengah Myanmar, Malaya, Hainan, Vietnam, dan bagian barat Indonesia.

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ IUCN Detail 22718270
  2. ^ Coates, Brian and Bishop, K (2000). Panduan Lapangan Burung-Burung di Kawasan Wallacea. Brisbane, Australia: BirdLife International-Indonesia Programme & Dove Publications Pty. ISBN 979-95794-2-2. 
  3. ^ Macgillivray, W (1837). A History of British Birds, Indigenous, and Migratory. Oxford, Inggris: Universitas Oxford. 
  4. ^ Mullarney et al. 1999, hlm. 343
  5. ^ Snow & Perrins 1998, hlm. 1513–1515
  6. ^ Mullarney et al. 1999, hlm. 342
  7. ^ Lind, Johan; Gustin, Marco; Sorace, Alberto (2004). "Compensatory bodily changes during moult in Tree Sparrows Passer montanus in Italy" (PDF). Ornis Fennica. 81: 1–9. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 07-11-2015. 
  8. ^ Lang, A. L.; Barlow, J. C. (1997). "Cultural evolution in the Eurasian Tree Sparrow: Divergence between introduced and ancestral populations" (PDF). The Condor. 99 (2): 413–423. doi:10.2307/1369948. JSTOR 1369948. 
  9. ^ Although Linnaeus gives the location as simply in Europa, the type specimen was from Bagnacavallo, Italy (Clancy, Philip Alexander (1948). "Remarks on Passer montanus (Linnaeus) in the Western Palaearctic Region with special reference to Passer catellatus Kleinschmidt, 1935: England". Bulletin of the British Ornithologists' Club. 68: 135. ) Linnaeus's text for the tree sparrow translates "F[inch]. With dusky wings and tail, black and grey body paired white wing bars."
  10. ^ Anderson 2006, hlm. 5
  11. ^ Clement, Harris & Davis 1993, hlm. 442–467
  12. ^ Allende, Luis M.; Rubio, Isabel; Ruíz-del-Valle, Valentin; Guillén, Jesus; Martínez-Laso, Jorge; Lowy, Ernesto; Varela, Pilar; Zamora, Jorge; Arnaiz-Villena, Antonio (2001). "The Old World sparrows (genus Passer) phylogeography and their relative abundance of nuclear mtDNA pseudogenes" (PDF). Journal of Molecular Evolution. 53 (2): 144–154. Bibcode:2001JMolE..53..144A. CiteSeerX 10.1.1.520.4878 . doi:10.1007/s002390010202. PMID 11479685. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 Juli, 2011. 
  13. ^ Arnaiz-Villena, A.; Gómez-Prieto, P.; Ruiz-de-Valle, V. (2009). "Phylogeography of finches and sparrows". Animal Genetics. Nova Science Publishers. ISBN 978-1-60741-844-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 02-09-2012. Diakses tanggal 08-12-2014. 
  14. ^ Byers, Curson & Olsson 1995, hlm. 267–268
  15. ^ "Tree Sparrow Passer montanus Linnaeus, 1758". Bird facts. British Trust for Ornithology. Diakses tanggal 30 Januari, 2009. 
  16. ^ Linnaeus 1758, hlm. 183 F. remigibus rectricibusque fuscis, corpore griseo nigroque, alarum fascia alba gemina
  17. ^ Brisson 1760, hlm. 36
  18. ^ Summers-Smith 1988, hlm. 217
  19. ^ a b c d e f g Clement, Harris & Davis 1993, hlm. 463–465
  20. ^ Vaurie, Charles; Koelz, W. (1949). "Notes on some Ploceidae from western Asia". American Museum Novitates. 1406: 22–26. hdl:2246/2345. 
  21. ^ Clements, J. F., T. S. Schulenberg, M. J. Iliff, B.L. Sullivan, C. L. Wood, and D. Roberson (2013). The eBird/Clements checklist of birds of the world: Version 6.8. The Cornell Lab of Ornithology. 

Pranala luar

sunting