Artileri Medan disingkat Armed merupakan satuan bantuan tempur (banpur) di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Pasukan ini menggunakan meriam sebagai bantuan tembakan jarak jauh dan perusakan wilayah musuh secara luas. Artileri Medan berada di bawah Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed).

Daftar Satuan

sunting
  1. Menarmed 1/Sthira Yudha dari Divif 1/Kostrad
    1. Yon Armed 9/155 GS/Pasopati
    2. Yon Armed 10/Roket/Brajamusti
    3. Yon Armed 13/76 Tarik/Nanggala
  2. Menarmed 2/Putra Yudha dari Divif 2/Kostrad
    1. Yon Armed 1/Roket/Ajusta Yudha
    2. Yon Armed 11/76 Tarik/Guntur Geni
    3. Yon Armed 12/155 GS/Angicipi Yudha
  3. Yon Armed 2/105 Tarik/Kilap Sumagan Kodam I/Bukit Barisan
  4. Yon Armed 3/105 Tarik/Nagapakca Kodam IV/Diponegoro
  5. Yon Armed 4/105 GS/Parahyangan Kodam III/Siliwangi
  6. Yon Armed 5/105 Tarik/Pancagiri Kodam III/Siliwangi
  7. Yon Armed 6/105 Tarik/Tamarunang Divisi Infanteri 3/Kostrad
  8. Yon Armed 7/105 GS/Biring Galih Kodam Jayakarta
  9. Yon Armed 8/105 Tarik/Uddhata Yudha Kodam V/Brawijaya
  10. Yon Armed 15/105 Tarik/Cailendra Kodam II/Sriwijaya
  11. Yon Armed 16/Komposit/Tumbak Kaputing Kodam XII/Tanjungpura
  12. Yon Armed 17/Komposit/Rencong Cakti Kodam Iskandar Muda
  13. Yon Armed 18/Komposit/Buritkang Kodam VI/Mulawarman
  14. Yon Armed 19/105 Tarik/Bogani Kodam XIII/Merdeka
  15. Yon Armed 20/155 GS/Bhadika Yudha Kodam IX/Udayana
  16. Yon Armed 21/105 Tarik/Kawali Kodam XIV/Hasanuddin
  17. Unit Artileri Detasemen Latihan Tempur

Meriam artileri yang digunakan Meriam M-48 76mm, Meriam Howitzer M2A2 105mm, Meriam Howitzer KH-178 105mm, Meriam Howitzer KH-179 155mm, Meriam Howitzer GS FH-2000 155mm, AMX MK61 GS 105mm, M109 A4 GS 155mm, Caesar GS 155mm, Roket Astros NDL-40.

Detasemen Rudal (saat ini sudah menjadi bagian Arhanud TNI-AD, bukan Armed TNI-AD)

sunting
  1. Detasemen Rudal 001/Kodam I/Iskandar Muda
  2. Detasemen Rudal 002/Kodam VI/Mulawarman
  3. Detasemen Rudal 003/Kodam Jayakarta
  4. Detasemen Rudal 004/Kodam I/Bukit Barisan

Semua detasemen tersebut mengoperasikan rudal Rapier buatan Inggris, rudal pertahanan udara jarak sangat dekat Rapier ini sudah tidak bisa dioperasikan karena embargo senjata dari Inggris. Menurut rencana sampai akhir 2006 setidaknya dua denrudal akan dipersenjatai dengan sistem hanud buatan Polandia yaitu rudal Grom.

Lihat pula

sunting