Arena Wati adalah nama pena dari Dr. Muhammad Dahlan bin Abdul Biang. Lahir pada 20 Juli 1925 di Jeneponto, Sulawesi Selatan dan wafat 26 Januari 2009 di Malaysia. Sastrawan negara Malaysia berdarah Makassar, Indonesia. Ia juga memakai nama pena lain seperti Duta Muda dan Patria. Selama tiga tahun (1986-1989) pernah menjadi dosen tamu di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.[butuh rujukan]

Infobox orangArena Wati

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran30 Juli 1925 Edit nilai pada Wikidata
Makassar Edit nilai pada Wikidata
Kematian25 Januari 2009 Edit nilai pada Wikidata (83 tahun)
Kuala Lumpur Edit nilai pada Wikidata
Penyebab kematianKanker paru-paru Edit nilai pada Wikidata
Tempat pemakamanBukit Kiara Muslim Cemetery (en) Terjemahkan Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpenulis Edit nilai pada Wikidata
Periode aktif1950 Edit nilai pada Wikidata –
Nama penaArena Wati Edit nilai pada Wikidata
Penghargaan

Masa muda Arena ditempunya di Makassar. Ia menjadi pelaut sejak 1943 dan pada usia 17 tahun sudah jadi nakhoda kapal. Sekitar tahun 1954 ia telah menetap di Malaya dan bekerja di lingkungan penerbitan majalah "Royal Press" dan penerbitan "Harmy". Tidak lama kemudian, dia pindah ke Johor Baru bekerja pada penerbitan Melayu Ltd,, selama lima tahun. Tahun 1962-1974 bekerja di Pustaka Antara, Kuala Lumpur.[butuh rujukan]

Novel pertamanya, Kisah Tiga Pelayaran, terbit tahun 1959 di Singapura. Setelah itu menyusul Lingkaran (1962), Sandera (1971), Bunga dari Kuburan (1987), Kuntum Tulip Biru (1987), Sakura Mengorak Kelopak (1987), Panrita (1993), Sukma Angin (1999), Trilogi Busa (2002), Trilogi Armageddon (2004), dan Trilogi Bara Baraya. Ia juga menulis buku-buku kajian sastra dan kebudayaan.[butuh rujukan]

Penghargaan tingkat internasional yang diraihnya adalah Penghargaan Sastra Asia Tenggara, SEA Write Award, dari Raja Thailand pada tahun 1985 dan Sastrawan Negara dari Pemerintah Malaysia tahun 1988.[butuh rujukan]

Arena Wati menikah dengan Halimah Sulong dan dikaruniai enam anak. Ia wafat akibat gangguan pada paru-parunya.[butuh rujukan]

Rujukan

sunting